Selasa, Januari 14, 2025
BerandaLampungAyo Berkunjung ke Museum Lampung “Sai Bumi Ruwa Jurai”

Ayo Berkunjung ke Museum Lampung “Sai Bumi Ruwa Jurai”

(Progresif) Lampung—-Provinsi Lampung terkenal dengan semboyan “Sai Bumi Ruwa Jurai” yang bermakna Satu Bumi Dua Jiwa. Kalimat itu persis menggambarkan identitas masyarakat Lampung yang terbagi ke dalam dua suku.

Selain semboyan tadi, Lampung juga memiliki bangunan bersejarah yang menyimpan benda-benda peninggalan leluhur di masa lalu. Dimana benda-benda peninggalan leluhur tersebut di Tempatkan di Museum Negeri Provinsi Lampung “Ruwa Jurai”, yang berada di alamat Jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam No.64, Kota Bandar Lampung. Provinsi Lamping.

Museum Lampung juga memiliki perpustakaan umum yang menyediakan berbagai buku atau jurnal tentang sejarah dan budaya Lampung maupun Indonesia. Maka dari itu, Museum Lampung menjadi wisata yang sering dikunjungi dari berbahai wilayah Kota/Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung, seperti Pelajar dan Mahasiswa yang ingin tau sejarah dan asal usul Lampung.

Museum Lampung yang menyimpan koleksi benda-benda historis dari berbagai suku dan daerah di Lampung. Diantaranya seperti : Keramik yang berasal dari China, Eropa, Jepang, Thailand, Timur Tengah, dan Vietnam. Selain itu, museum ini juga menyimpan naskah kuno, senjata, perhiasan, pakaian adat, serta alat musik yang unik.

Di sisi selatan museum terdapat jangkar kapal, rambu laut dan bola besi yang digunakan sebagai alat untuk membuka lahan pertanian dalam program transmigrasi pada tahun 1953 – 1956.

Dulunya bola besi ini ditarik dengan menggunakan traktor untuk menumbangkan pohon dan semak di lokasi transmigrasi di wilayah kabupaten Lampung Timur.

Kain Tapis Jung Sarat : Iyalah kain khas masyarakat adat suku Lampung Pepadun. Kain ini biasa digunakan dalam acara adat, terbuat dari benang katun dan benang emas.

Kain Inuh : Salah satu jenis tapis yang berkembang di tengah masyarakat adat Sai Batin di pesisir Lampung, Kain Inuh dibuat dengan benang sutera yang pewarnaannya menggunakan teknik celup tradisional.

Rumah adat Lampung yang bernama Lamban Pesagi : Berasal dari Desa Kenali, Kecamatan Belalau, daerah Gunung Pesagi di Lampung Barat. Rumah ini membuktikan kemajuan peradaban arsitektur.

Bejana : Yang berfungsi menyimpan air suci ketika acara keagamaan. Benda ini merupakan salah satu peralatan pada kebudayaan zaman perunggu. Dia ditemukan di desa Sriminosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Nekara atau gendang perunggu : Pada masanya, nekara dianggap sebagai benda suci yang biasa digunakan dalam upacara pemanggil hujan.

Museum Lampung Hingga kini, jumlah koleksi di Museum Lampung tercatat memiliki koleksi 4782. Semuanya terbagi dalam 10 kategori :

  • Geologika, yaitu koleksi yang terdiri dari benda-benda bukti sejarah alam dan lingkungan serta berkaitan dengan disiplin geologi.
  • Biologika, yaitu koleksi yang berkaitan dengan alam dan lingkungan serta berkaitan dengan disiplin ilmu biologi.
  • Etnografika, yaitu benda-benda hasil karya manusia yang cara pembuatan dan pemakaiannya merupakan identitas atau mempunyai ciri khas suku bangsa setempat
  • Arkeoligika, yaitu benda-benda yang merupakan bukti hasil peninggalan masa pra sejarah, Hindu-Budha dan masuknya Islam.
  • Historika, yaitu benda yang mempunyai nilai sejarah yang pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan perlawanan kepada penjajah.
  • Numismatika dan Heraldika, koleksi Nurmismatika berupa mata uang atau alat tukar yang sah yang pernah berada di masyarakat, terdiri dari mata uang Indonesia dan mata uang asing, sedangkat Heraldika adalah kumpulan tanda jasa dan peralatan pemerintahan.
  • Filologika, yaitu kumpulan tulisan atau naskah kuno yang ditulis dengan tangan di atas kulit kayu, bambu, daun lotar dan sebagainya.
  • Keramologika, yaitu benda yang terbuat dari tanah liat, bahan batuan atau porselin yang dibakar dengan suhu tertentu. koleksinya terdiri dari keramik asing yang ditemukan di daerah Lampung dan gerabah lokal yang dibuat oleh masyarakat Lampung.
  • Seni rupa, yaitu benda hasil daya cipta, karsa dan rasa manusia yang diungkapkan secara konkrit dalam bentuk dua atau tuga dimensi yang memiliki keragaman tema ide konseptual dan media cetak.
  • Teknologika, yaitu peralatan yang dibuat dengan teknologi tradisional, umumnya berupa peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Jenis dan Jumlah

  • Geologika sebanyak 69 buah.
  • Biologika sebanyak 91 buah.
  • Etnografika sebanyak 2.095 buah.
  • Arkeologika sebanyak 316 buah.
  • Historika sebanyak 62 buah.
  • Numismatika Heraldika sebanyak 1.350 buah.
  • Filologika sebanyak 47 buah.
  • Keramologika sebanyak 692 buah.
  • Seni Rupa sebanyak 8 buah.
  • Teknografika sebanyak 24 buah.

Museum Lampung ini memiliki 5 koleksi benda bersejarah, diantaranta :

Kain tapis jung sarat. Inilah kain khas masyarakat adat suku Lampung Pepadun. Kain ini biasa digunakan dalam acara adat, terbuat dari benang katun dan benang emas.

Kain Inuh. salah satu jenis tapis yang berkembang di tengah masyarakat adat Sai Batin di pesisir Lampung. Inuh dibuat dengan benang sutera yang pewarnaannya menggunakan teknik celup tradisional.

Rumah adat Lampung yang bernama Lamban Pesagi, berasal dari Desa Kenali, Kecamatan Belalau, daerah Gunung Pesagi di Lampung Barat. Rumah ini membuktikan kemajuan peradaban arsitektur.

Bejana yang berfungsi menyimpan air suci ketika acara keagamaan. Benda ini merupakan salah satu peralatan pada kebudayaan zaman perunggu. Dia ditemukan di desa Sriminosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Nekara atau gendang perunggu. Pada masanya, nekara dianggap sebagai benda suci yang biasa digunakan dalam upacara pemanggil hujan.

 

Mengenal Jenis Senjata Has Lampung diantaranya

Perahu Tradisional

Museum Negeri Lampung buka setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB, lalu tutup di hari Senin dan libur nasional. Khusus di hari Jumat, museum ini buka hanya sampai pukul 10.30 WIB.

Pengelola museum menetapkan harga yang berbeda sesuai umur dan status pengunjung. Anak-anak dikenakan biaya Rp1.000, dewasa Rp5.000, dan pelajar atau mahasiswa Rp2.000. Sementara itu, untuk dapat menonton film di Bioskop Sanak Lampung, calon pengunjung semua umur wajib membeli tiket seharga Rp5.000.

( AYO BERKUNJUNG KE MUSEUM LAMPUNG )

 

BACA JUGA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopular